Purwadi, Guru Jacobus di Pedalaman Papua

September 29, 2021

Ada seorang anak Papua berusia 10 tahun, namanya Jacobus. Suatu hari Jacobus berlari-lari menemui Pak Purwadi guru SD pedalaman Papua.

Jacobus meminta Pak Purwadi untuk mengobati anjingnya yang sekarat. Pak Pur tersenyum dan mengiyakan.
Mereka berdua menuju rumah Jacobus.

Melihat anjing tersebut sekarat,
Pak Pur yang asli Bantul itu menempelkan telapak tangannya ke jidat anjing dan berkata dalam bahasa Jawa,

"Su, asu (njing, anjing), nek kowe arep mati, yo mati-ò. (kalau kamu mau mati, ya mati aja)". "Nek arep urip, yo waras-ò (kalau mau hidup, sembuhlah)".

Jacobus yang tidak bisa bahasa Jawa berpikir Pak Pur menggunakan bahasa Latin.

Diam-diam Jacobus menghafalkan kata-kata yang dia kira mantra/doa itu.
Setelah itu Pak Pur langsung pulang.

Beberapa hari kemudian, Jacobus lari-lari ke rumah Pak Pur bermaksud melaporkan kalau anjingnya sudah sembuh.

Namun ternyata, Pak Purwadi sedang sakit.
Jacobus terkejut, langsung menuju ke kamar Pak Pur dan menempelkan telapak tangannya ke dahi Pak Pur.

Selanjutnya Jacobus membaca mantra, "Su, asu, nek kowe arep mati, yo mati o. Nek arep urip, yo waras o."

Pak Purwadi kaget dan tertawa langsung sembuh. 😃😆

Siapa yang hari ini sedang sakit?
Semoga senyum dan tawamu setelah membaca ini, yang sakit membuatmu sembuh dan pulih yaaa ... Amin. 👃

You Might Also Like

0 comments

Populer

Like us on Facebook

Flickr Images