Kalo Sudah Begini, Apakah Kita Masih Menomor-Satu-kan Harta Sebagai Pertimbangan Utama Perjodohan?
September 21, 2019✅ (sebuah renungan)
Kisah ini terjadi sekitar minggu ke-2 bulan Januari 2016 dan terjadi di daerah PR********O Jawa Timur.
Ketika semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Seorang gadis yang merupakan anak tunggal dari pengusaha kaya di daerahnya, satu-satunya pewaris tunggal dari semua kekayaan ayahnya. Gadis ini diam-diam mencintai seorang pemuda yang bekerja sebagai buruh pabrik di perusahaan ayahnya begitu pun pemuda itu juga sangat mencintai sang gadis yang notabene-nya adalah anak dari sang bos tempatnya dia bekerja.
Lama-kelamaan sang ayah pun mengetahui hubungan antara putri semata wayangnya dengan salah satu buruh di pabriknya itu, jelas saja sang ayah tak merestui hubungan ini, perbedaan faktor ekonomilah yang menjadi sebab musababnya.
Sudah beberapa kali putrinya meminta dan memohon agar merestui hubungan cinta mereka tetapi sang ayah tetap bersikukuh dengan keputusannya, hingga sang ayah mengancam kepada sang pemuda akan memecat dia dari pekerjaannya bila pemuda itu tak juga memutuskan hubungan asmara dengan putrinya.
Namun, keputusan sang ayah tak memudarkan cinta mereka, mereka tetap bersikeras untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius, hingga akhirnya sang gadis itu pun pergi meninggalkan rumah bersama sang pemuda, walau sang gadis tahu kehidupannya akan sedikit sengsara namun itu tak menghalangi niatnya untuk minggat dari rumah.
Ayahnya kebingungan mencari di mana keberadaan putrinya itu, hingga dia menyadari apa yang telah dilakukannya selama ini telah melukai hati putrinya, dia pun segera menulis permintaan maafnya di beberapa media surat kabar nasional dan lokal:
“ANAKKU SAYANG, MAAFKAN AYAH, NAK. AYAH TAHU CINTA KALIAN TAK DAPAT TERPISAHKAN, PULANGLAH, NAK, AYAH MERESTUI KALIAN”
Hingga akhirnya isi permintaan maaf itu terbaca oleh sang gadis dan dia pun segera pulang menemui ayahnya ditemani sang pemuda, tentunya kedatangan mereka disambut dengan tangan terbuka oleh keluarga sang gadis.
Hari berganti hari persiapan pernikahan mereka hampir rampung semua, hari ini sang calon pengantin tengah berada di sebuah boutique untuk fiting baju pengantin mereka, ketika sang gadis tengah asyik mencoba gaun pengantinnya, sang pemuda berpamit untuk membeli minuman di sebuah toko yang terletak di seberang boutique, ketika pemuda ini menyeberang tanpa diduga sebuah truk berkecepatan tinggi menabraknya hingga pemuda itu terpental jauh hingga beberapa meter, sang gadis yang melihat kejadian itu segera berlari ke arah pemuda itu, namun naas pemuda itu langsung meninggal di tempat, darah pemuda itu terus mengalir di gaun putih pengantin sang gadis hingga akhirnya sang gadis tak sadarkan diri.
Besoknya, jenazah sang pemuda baru dikebumikan, hingga malam setelah pemakaman sang pemuda, ibu sang gadis bermimpi didatangi seorang nenek tua yang menyuruh untuk segera membersihkan noda darah sang pemuda di gaun putih pengantin sang gadis, namun sang ibu malah mengabaikannya.
Hingga malam kedua setelah pemakaman giliran sang ayah yang bermimpi didatangi nenek tua untuk membersihkan noda darah itu, karena merasa ada keganjilan akhirnya mereka pun mencoba menghilangkan noda darah itu.
Namun, hingga hari keenam darah itu tak juga menghilang dari gaun putih pengantin sang gadis walau segala usaha telah dilakukan, malamnya sang gadis ini pun bermimpi didatangi sang nenek tua lalu nenek tua itu mengancam akan membunuh sang gadis bila sampai hari ketujuh noda darah itu tak juga menghilang.
Sampailah hari ketujuh setelah pemakaman sang pemuda, malam itu tak seperti biasanya rumah sang gadis mendadak sepi, tiba-tiba ada yang menggedor-gedor pintu utama dengan kerasnya, dengan segenap keberaniannya gadis itu mencoba membuka pintu utama, namun apa yang terjadi di lihatnya seorang nenek yang datang ke dalam mimpinya semalam ada dihadapannya sekarang hingga gadis itu terjatuh lunglai tak berdaya,
“SIAPA KAMU? MAU APA KE SINI?” tanya sang gadis ketakutan.
Bukannya menjawab pertanyaan sang gadis, nenek itu malah semakin mendekati gadis itu.
“NENEK HANYA INGIN MEMBERIKAN INI, NAK” jawab sang nenek melemparkan sebuah bungkusan ke arah sang gadis
“INI APA?” tanya sang gadis masih ketakutan dan gemetaran.
Dengan suara lirih nenek itu menjawab, “ITU RINSO ANTI-NODA ... UNTUK MEMBERSIHKAN NODA YANG MEMBANDEL"
😅
0 comments